Selasa, 26 Mei 2015

Kebaikan Angsa Putih

Byur byur byur..... seekor angsa putih menceburkan tubuhnya ke sungai yang berair jernih sekali . 
"waaah segar sekali berendam di sungai siang siang begini " gumamnya dengan rasa riang gembira . 
Sesekali ia menenggelamkan kepalanya dan lehernya yang panjang dalam air .

"piak piak piak ".
Tiba tiba ia dikejutkan oleh suara teriakan dipinggir sungai. 
Angsa putih itu cepat cepat menajamkan pendengaran nya , 


" Eh sepertinya itu suara anak ayam " gumam si angsa putih .
Maka ia kemudian celingukan kesana kemari mencari cari dari mana asal suara itu .

Angsa putih pun segera menepikan tubuhnya, ia bergegas menuju daratan sambil terus mencari sumber teriakan si anak ayam yang sepertinya sedang butuh pertolongan itu. 

"piak piak " 
suara teriakan itu kian lama kian jelas terdengar . saat ia berjalan melewati pohon kelapa berapa meter dari arah sungai 
Angsa putih mempercepat langkahnya menuju ke sumber suara itu .

Baru saja saat ia tiba di depan pohon kelapa yang menjulang tinggi nampak di sana seekor anak ayam berwarna hitam sedang berjalan mondar mandir sambil berteriak dengan suara serak.

Sang angsa putih menjulurkan lehernya untuk mengetahui kondisinya.
Tentu saja sang anak ayam itu sangat takut melihat kedatangan angsa bertubuh besar dan berleher panjang. 

"Jangan ganggu aku.... jangan ganggu aku " teriak sang anak ayam dengan rasa takut .
angsa putih pun berkata " tenang ...tenang ....tenang ...kamu jangan salah paham. Aku ini ke sini untuk menolongmu " kata angsa putih sambil menarik lehernya agar ayam itu tidak ketakutan .

"Benarkah ? " tanya anak ayam dengan rasa ragu,  karena selama ini yang dia tahu angsa adalah hewan yang tidak bersahabat dengan ayam dan hewan hewan yang lainnya .
Jadi wajar saja ia tidak percaya dengan ucapan si angsa putih itu .

Bisa saja kan diangsa putih itu hanya berpura pura baik sebelum memangsa dirinya ketika lengah,  anak ayam itu curiga dengan pandangan menyelidik dan tetap dengan rasa takut .

"Tolong jangan samakan aku dengan angsa angsa lainnya ya ,  aku ini datang kesini untuk menolong kamu . Tadi saat aku sedang mandi di sungai itu aku mendengar suara teriakan mu itu , makanya aku segera kesini mencari sumber suara  kamu " begitu jata angsa putih dengan raut wajah tulus yang bersahabat .

melihat ketulusan yang terpancar dari anak ayam itu pun kemudian merasa lega dan segera membuang prasangka buruk nya.

"Kenapa kamu berada di sini sendirian ? di mana ibumu ? " tanya si angsa putih .

"Aku tidak tahu dimana ibuku , aku kehilangan jejaknya . Karena aku terlalu asik bermain sendiri . " jawab anak ayam dengan raut wajah yang sedih .

"Kalau gitu aku akan membantumu mencari ibumu ..... " betapa senangnya anak ayam itu saat mendengar angsa putih itu akan menolongnya .

"Aduh aduh ..... kakiku sudah nggak kuat berjalan " anak ayam itu menghentikan langkah kakinya dan wajahnya terlihat pucat .
"Kalau gitu kamu ke sini aja saja , kamu naik kepunggungku. " kata sanga angsa putih.
"Kamu baik sekali ...... terima kasih ya angsa putih " kata si anak ayam.


Agar sang anak ayam itu bisa naik ke atas punggung nya yang cukup lebar maka sang angsapun merendahkan tubuhnya. 

Dan hap hap sang anak ayam naik ketas punggungnya.

Setelah itu keduanya melanjutkan perjalanan .

Baru saja angsa putih dan anak ayam itu berjalan beberapa meter, Tiba tiba segerombolan ayam bertubuh besar keluar dari semak semak dan langsung menghadang mereka.

"Berhenti !!! " kata ayam coklat yang berada di barisan paling depan 
" Kembalikan anakku .... teriak seekor ayam betina hitam yang berdiri disebelah ayam yang berbulu coklat itu .

" Oh jadi Anak ayam yang berada diatas punggungku ini anakmu ? " tanya angsa putih  ramah.

" Ya benar ...... turunkan dia ...... " kata ayam hitam dengan raut yang memaksa.
" Jika kamu mau memangsanya kamu harus berhadapan dengan kami semua " teriak ayam ayam yang lain dengan wajah yang garang 

" Tolong kalian jangan berburuk sangka dulu , justru aku ini ke sini karena berusaha mencari induk ayam ini ..... " jelas si angsa putih .
Namun raut wajah ayam aja di depannya itu tidak mempercayai ucapannya itu. 

Untuk membuktikan bahwa angsa putih itu tidak berbohong , maka si angsa putih itu segera merendahkan tubuhnya dan menyuruh si anak ayam untuk turun dari punggungnya.

Tapi anak ayam itu tidak bergeming . Maka si angsa putih itu menjulurkan lehernya ke belakang untuk melihat si anak ayam itu dan ternyata ia melihat sang anak ayam itu terkulai pingsan .

Si angsa putih hanya bisa pasrah saat gerombolan ayam ayam besar itu mengerubunginya . Meski telah berulang ulang menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud mencelakai si anak ayam itu , mereka semua tetap tidak percaya .

Saat gerombolan ayam besar itu sudah hendak menyiksa si angsa putih dengan paruh dan cakar mereka yang tajam ,  tiba tiba saja anak ayam yang sedang di peluk dan ditangisi si induknya itu siuman. 

" Anakku akhirnya kamu siuman juga nak" teriak siinduk ayam tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya . 

Gerombolan ayam tadi akan mengeroyok si angsa putih pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah induk ayam yang sedang mendekap anaknya .

" Tolong hentikan jangan sakiti angsa putih ..... ia sama sekali tidak bersalah , bahkan ia telah menyelamatkanku " kata si anak ayam denga suara lemah da langsung membuat sang induk ayam dan grombolan ayam ayam tadi terperangah.

Lantas sang anak ayampun menceritakan kejadian yang sebenarnya . Mereka minta maaf pada angsa putih.

Tanpa merasa dendam sedikitpun si angsa putih memaafkan mereka semua kejadian itu membuat mereka sadar bahwa berburuk sangka pada sesama itu ternyata bisa berakibat fatal

Nyari saja si angsa putih yang baik hati itu menjadi korban kekerasan , gara gara mereka salah paham dan  buruk sangka kepada nya.

Oleh : Sam Edy Yuswanto